Jumat, 01 November 2013

menjalankan 3 motor 3~ berurutan otomatis


MENJALANKAN 3 MOTOR BERURUTAN OTOMATIS 

    Rangkaian ini berguna untuk menjalankan 3 motor berurutan dengan menggunakan 3 timer agar berjalan berurutan. Jika tombol start di tekan maka motor 1 berputar maka 1 timer bekerja untuk menjalankan motor kedua. jika timer pertama telah menghitung sampai waktu yang ditentukan maka motor kedua akan berjalan dan motor 2 akan bekerja sekaligus timer ke dua mulai menghitung waktu mundur. Jika timer 2 telah menghitung sampai waktu yang telah ditentukan maka motor 3 akan berputar dan sekaligus timer 3 mulai menghitung  waktu mundur. Jika timer 3 telah menghitung sampai waktu yang telah ditentukan maka semua motor akan mati karena guna fungsi timer ketiga untuk mematikan semua motor.

I ALAT DAN BAHAN
        
    Untuk merangkai rangkaian ini diperlukan alat dan bahan sebagai berikut :
1. ALAT 
a. Obeng + 
b. Obeng - 
c. Tespen 
d. Tang Potong

2. BAHAN 
a. MCB 3~ 
b. MCB 1~ 
c. Kontaktor 
d. OL 
e. Timer 
f. Terminal 
g. Motor 3~ 
h. Kabel

II. FUNGSI BAHAN


a. MCB 3~ Main Circuit Breaker (MCB)
        Pemutus hubungan listrik secara otomatis bilamana daya/tegangan melampaui standar yang ditentukan .Gunanya untuk mencegah terjadinya korsleting/hubungan pendek ataupun kerusakan peralatan listrik akibat melonjaknya tegangan listrik.Untuk mencegah penggunaan MCB yang kurang baik kualitasnya, peraturan kelistrikan mengatur agar MCB yang digunakan memenuhi standar industri, di Indonesia digunakan standar SNI.
Mcb 3 fasa ini sering digunakan di dunia industri dan gunanya untuk pengaman atau pembatas arus listrik pada rangkaian dan mampu untuk alat pendukung kelistrikan di dunia usaha atau industri .Mcb ini merupakan komponen yang fleksibel dan mampu untuk pengaman rangkaian listrik industri maupun rumah tinggal.Mcb 3 fasa sangat jelas dan mampu untuk melakukan pengamanan dalam rangkaian dan sekaligus dapat untuk mengamankan semua rangkaian pada kelistrikan ,oleh karena itu Mcb ini sangat baik dalam listrik dan mampu untuk melengkapi semua peralatan listrik sehingga kegunaannya sangat jelas dan dapat berguna . Disamping itu Mcb ini relefan dan pemicu untuk menalarkan komponen-komponen listrik sehingga keamanan dan kenyamanan terjaga dan mampu untuk efektifitas kerja .Kegunaan Mcb 3 fasa :- Sebagai pengaman arus beban lebih- Sebagai npembatas arus listrik jika terjadi kebocoran arus- Sebagai komponen listrik yang padu untuk pengamanan kelistrikanKomponen yang menjadi isyarat adanya atou tidak adanya kegagalan arus yang dikenal overloadMCB 3 fasa mampu dalam proyeksi listrik dan membuat dunia industri mampu berkomunikasi secara transparan dengan rangkaian listrik dan dapat berorientasi dalam listrik untuk itu operasi mampu ke bidan kelistrikannya dan dapat mengenali keadaan dari rangkaian McbMcb 3 fasa biasa digunakan pada:- Rangkaian Daya (Tenaga)- Rangkaian SUTM (saluran udara tegangan menengah)- Rangkaian SUTT (saluran udara tegangan tinggi)- Rangkaian JTR (Jaringan tegangan rendah)- Rangkaian SUTET (Jaringan tegangan ekstra tinggi)Jadi MCB 3 fasa ini sangat berguna dalam dunia kelistrikan. Orientasi ini berguna dan dapat menjadikan listrik semakin baik dan berguna.

b. MCB 1~MCB (Miniature Circuit Breaker)
       adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit atau korsleting). Dasar pemilihan rating arus MCB yang ingin dipakai di perumahan tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya listrik PLN yang terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan listrik perumahan sesuai rating arus dari MCB yang diproduksi untuk pasar dalam negeri.Tabelnya seperti ini:Rating Arus Miniature Circuit Breaker Daya Listrik PLN2A450VA4A 900VA 6A1300VA10A 2200VA 16A3300VAMACAM - MACAM MCB Ada dua type MCB yaitu yang 1 Phase ,2 phase dan 3 PhaseMerek 2 yang beredar ada Meril Gerin,ABB dan lain lain.Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus nominalnya. Merek 2 yang beredar ada Meril Gerin,ABB dan lain lain.Miniature Circuit Breaker (MCB) berfungsi sebagai peralatan pengaman terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih yang mana akan memutuskan secara otomatis apabila melebihi dari arus nominalnya. 

 Keterangan gambar :
1. Tuas aktuaror operasi On-Off
2. Mekanisme Actuator
3. Kontak penghubung
4. Terminal Input-Output
5. Batang Bimetal
6. Plat penahan & penyalur busurapi
7. Solenoid / Trip Coil
8. Kisi-kisi pemadam busur api
      Elemen penting MCB yaitu :
1. Terminal trip (Bimetal)
2. Elektromagnetik trip (coil)
3. Pemadam busur api
4. Mekanisme pemutusan
     Sifat dari MCB adalah :
a. Arus beban dapat diputuskan bila panas yang ditimbulkan melebihi dari panas yang di izinkan
b. Arus hubung singkat dapat diputuskan tanpa adanya perlambatan
c. Setelah dilakukan perbaikan , maka MCB dapat digunakan kembali
      Beberapa kegunaan MCB :
- Membatasi Penggunaan ListrikMematikan listrik apabila terjadi hubungan singkat ( Korslet )
-Mengamankan Instalasi Listrik
-Membagi rumah menjadi beberapa bagian listrik, sehingga lebih mudah untuk mendeteksi kerusakan instalasi listrik
    Setelah mengetahui fungsi, kode-kode MCB dan hubungannya dengan daya listrik PLN, maka menjadi jelas bahwa dalam hal menambah daya listrik PLN, petugas PLN cukup mengganti MCB yang dipasang di kWh meter dengan rating arus yang sesuai. Tentunya setelah proses administrasinya diselesaikan. Misalnya menambah daya listrik dari langganan 1300VA ke 2200VA, maka MCB-nya diganti dari 6A ke 10A.Hanya saja ada faktor yang perlu diperhatikan saat melakukan tambah daya listrik PLN, yaitu faktor kapasitas dari instalasi listrik rumah itu sendiri. Jika anda melakukan tambah daya dari 1300VA ke 2200VA maka akan ada penambahan daya listrik lebih dari 150% kapasitas. Salah satu faktor yang harus menjadi perhatian adalah ukuran kabel jalur utama yang terpasang pada instalasi listrik rumah, apakah mampu menghantarkan arus sebesar 10A dari sebelumnya 6A. Salah satu cara mudahnya adalah pastikan ukuran kabel eksisting untuk jalur utama paling tidak berukuran minimal 2.5mm (memiliki kuat hantar arus minimum 19A keatas). Tapi bila tambah daya hingga mencapai 3300VA atau MCBrating arus 16A, maka ukuran kabel harus dinaikkan.Efek pada kabel yang dilalui arus listrik mendekati kapasitas nominalnya adalah kabel menjadi panas, dan bila kualitas kabel kurang baik atau sudah berumur, maka bisa terjadi kerusakan isolasi kabel dan berakibat terjadi kebocoran arus listrik.Kasus lainnya adalah bila rumah yang akan dinaikkan daya listriknya ternyata pada awalnya berlangganan listrik 450VA, kemudian dinaikkan menjadi 900VA dan kemudian karena kebutuhan akan listrik meningkat lagi maka dinaikkan menjadi 1300VA,dan saat tambah daya ternyata tidak diikuti peningkatan kapasitas hantaran pada instalasi listrik rumah. Untuk kasus ini perlu dipastikan kondisi kabel listrik dan juga ukurannya yang sesuai.



c. KONTAKTOR

       Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.





Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :





Prinsip Kerja

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :



Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

Karakteristik

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

Aplikasi

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara manual meliputi hal :
a.Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.
b.Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
c.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.
d.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.
e.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.
f.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.
g.Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).


d. OL (OVER LOAD)

Fungsi dari Overload relays adalah untuk proteksi motor listrik dari beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse) pengaman beban lebih ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan.

Overload relay yang berdasarkan pemutus bimetal akan bekerja sesuai dengan arus yang mengalir, semakin tinggi kenaikan temperatur yang menyebabkan terjadinya pembengkokan , maka akan terjadi pemutusan arus, sehingga motor akan berhenti. Jenis pemutus bimetal ada jenis satu phasa dan ada jenis tiga phasa, tiap phasa terdiri atas bimetal yang terpisah tetapi saling terhubung, berguna untuk memutuskan semua phasa apabila terjadi kelebihan beban. Pemutus bimetal satu phasa biasa digunakan untuk pengaman beban lebih pada motor berdaya kecil.

Mekanisme kerja Over load relay: apabila resistance wire dilewati arus lebih besar dari nominalnya, maka bimetal trip, bagian bawah akan melengkung ke kiri dan membawa slide ke kiri, gesekan ini akan membawa lengan kontak pada bagian bawah terdorong ke kiri dan kontak NC (95-96) akan lepas, dan membuat kontak NO (97-98) akan terhubung.

Selama bimetal trip itu masih panas, maka dibagian bawah akan tetap terbawa ke kiri, sehingga kontak – kontaknya belum dapat dikembalikan ke kondisi semula walaupun reset buttonnya ditekan, apabila bimetal sudah dingin barulah kontaknya dapat kembali lurus dan kontaknya baru dapat di hubungkan kembali dengan menekan reset button.


e. TDR (Time Delay Relay)




TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.

Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.

Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan induksi motor dan menggunakan rangkaian elektronik.

Timer yang bekerja dengan prinsip induksi motor akan bekerja bila motor mendapat tegangan AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.

Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel. Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisian kapasitor.

Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan (Coil) dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.

Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.

Pada umumnya timer memiliki 8 buah kaki yang 2 diantaranya merupakan kaki coil sebagai contoh pada gambar di atas adalah TDR type H3BA dengan 8 kaki yaitu kaki 2 dan 7 adalah kaki coil, sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1 akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8 akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.

f. MOTOR 3~



Pada dasarnya motor 3 fase sama dengan motor 1 fase yang lain.hanya saja pada masukan terdapat 3 sumber yaitu RST (merah, kuning, Biru).


Didalam perindustrian motor 3 fase harus mememiliki sistem proteksi dan sistem kontrol untuk mengaktifkan motor,
Sistem proteksi : biasanya mengunakan kumparan Load, yang mana cara kerja nya apabila arus yang mengalir ke motor melebihi arus yang telah diberikan atau arus pada motor naik secara tiba-tiba maka pada kumparan load akan menghasilkan induksi sehinggga dari induksi tersebut dapat menarik tuas saklar untuk memutuskan arus.
Sistem control : banyak cara untuk mengkontrol motor 3Phasa. Perlu diingat faktor keselamtan kerja adalah yang terpenting, Magnetic Kontaktor merupakan salah satu alat yang dapat mengkontrol motor, meskipun masih banyak yang lainnya. Akan tetapi diindustri lebih familier dengan alat ini dikarnkan kinerjanya yang tangguh dan sistem yang alam, magnetic kontaktor juga dapat dikontrol mengunakan PLC(Programeble Logic Control).


Untuk mengerakkan motor kita harus menghubungkan ketiga sumber tagangan kemotor dengan kode RST, maka didapat putaran motor searah jarum jam, akan tetapi apabila kita ingin memutar putaran motor berlawanan arah jarum jam maka kita harus merubah sumber tegangan 3 Phasa menjadi RTS,


III LANGKAH KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang di gunakan.


2. Memasang mcb 3~, mcb 1~, kontaktor, ol, timer pada tempatnya di dalam panel.


3. Memasang kabel sesuai job agar bisa memutarkan 3 motor secara otomatis.


4. Mencoba rangkaian.


5. Periksakan ke guru pengajar untuk di nilai.


6. Membongkar rangkaian.


7. Mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula.





IV GAMBAR DAN VIDIO KERJA
        1. RANGKAIAN DAYA
  


                2. RANGKAIN KONTROL





3. VIDIO





V. ANALISA GAMBAR


     1. RANGKAIAN DAYA


          Dari sumber R, S, T ke terminal nomer 1, 2, 3 ke mcb 3~. dari mcb 3~ ke kontaktor 1   nomer 1, 2, 3. Dari kontaktor 1 nomer 2, 4, 6 ke ol 1. dari ol 1 ke terminal nomer 5, 6, 7. Dari terminal no 5, 6, 7 ke motor 1 u, v, w dan z, x, w di kopel.


            Dari kontaktor 1 nomer 1, 3, 5 ke kontaktor 2 nomer 1, 3, 5. Dari kontaktor 2 nomer 2,4,6 ke ol 2. Dari ol 2 ke terminal nomer 8, 9, 10. Dari terminal nomer 8, 9, 10 ke motor 2 u, v, w dan z, x,w di kopel.


            Dari kontaktor 2 nomer 1, 3, 5 ke kontaktor 3 nomer 1, 3, 5. Dari kontaktor 3 nomer 2,4,6 ke ol 3. Dari ol 3 ke terminal nomer 11, 12, 13. Dari terminal nomer 11, 12, 13 ke motor 3 u, v, w dan z, x,w di kopel.






2. RANGKAIAN KONTROL


        Dari sumber T milik mcb 3~ ke mcb 1~ . dari mcb 1~ ke terminal nomer 14 kemudian ke ES dan dari ES ke terminal nomer 16 dan ke 95 milik ol 1 dan 96-nya ke 95 milik ol 2 dan 96-nya ke 95 milik ol 3 dan 96-nya ke nomer 1 milik timer 3 dan nomer 4-nya terminal nomer 17 dan dari terminal nomer 17 ke start masukan dan start keluarannya ke terminal nomer 18 dan dari terminal nomer 18 ke a1 milik kontaktor 1 dan a2-nya ke terminal nomer 4. dari terminal nomer 4 ke sumber netral. Dari a1 milik kontaktor 1 ke nomer 2 milik timer 1 dan nomer 7-nya ke a1 milik kontaktor 1.


Dari terminal nomer 17 ke 13 milik kontaktor 1 dan terminal nomer 18 ke 14 milik kontaktor 1.


Dari 13 milik kontaktor 1 ke nomer 1 milik timer 1 dan nomer 3-nya ke a1 milik kontaktor 2 dan a2-nya ke a1 milik kontaktor 1. Dari a1 milik kontaktor 2 ke nomer 2 milik timer 2 dan nomer 7-nya ke a1 milik kontaktor 1.


Dari timer 2 nomer 1 ke nomer 1 milik timer 3 dan nomer 3-nya ke a1 milik kontaktor 3 dan a2-nya ke a1 milik kontaktor 1. Dari a1 milik kontaktor 2 ke nomer 2 milik timer 3 dan nomer 7-nya ke a1 milik kontaktor 1.





VI KESIMPULAN


Dari praktek yang telah dilaksanakan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa :


1. Jika start di tekan maka motor 1 akan berputar dan timer 1 akan menghitung mundur.


2. Jika timer 1 sudah mencapai waktu, maka secara otomatis motor 2 akan berputar dan timer 2 akan menghitung mundur.


3. Jika timer 2 sudah mencapai waktu, maka motor 3 akan berputar dan timer 3 akan menghitung waktu mundur.


4. Jika timer 3 sudah mencapai waktu, maka motor 1, 2, dan 3 akan berhenti berputar secara otomatis.